1.
Air Inlet
Posisi
inlet terletak di bagian depan mesin jet di depan compressor. Fungsi utama
suatu inlet adalah sebagai tempat masuknya udara yang diperlukan untuk
terjadinya suatu pembakaran di dalam ruang bakar (burner). Dalam merancang
suatu inlet, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bentuk inlet
harus disesuaikan dengan kecepatan yang diinginkan atau kecepatan operasi mesin
jet tersebut.
Secara
ringkas, inlet dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu subsonic inlet dan
supersonic inlet. Subsonic inlet digunakan pada pesawat dimana kecepatannya
pada regime di bawah kecepatan suara. Sedangkan supersonic inlet adalah inlet
yang digunakan untuk pesawat dimana kecepatannya bisa melebihi kecepatan suara.
Bentuk keruncingan bagian depan inlet dirancang sedemikian hingga udara yang
masuk ke dalam mesin jet sesuai dengan yang diinginan.
Perancangan
ujung depan inlet ini tentunya dengan memperhatikan kaidah-kaidah aerodinamika.
Untuk supersonic inlet, bagian depan inlet berbentuk lebih runcing dibandingkan
inlet untuk kecepatan subsonic, hal ini dikarenakan terjadinya shock wave pada
saat kecepatan di atas kecepatan supersonic.
2.
Compressor
Compressor
berfungsi untuk memampatkan udara dan menaikan tekan tekanan sebelum masuk
kedalam combustion chamber.
Ada
2 tipe compressor yaitu :
a.
Axial : Kompresor yang bekerja
dan mendapatkan udara dengan dihisap lurus kebelakang langsung ke combustion
chamber.
b.
Centrifugal : Kompresor yang bekerja dan
mendapatkan udara dengan dihisap ke arah radial dengan gerakan sentrifugal.
3.
Combustion
Chamber
Pada
bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini
berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara
panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi
dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.
Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya
bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen
itu adalah :
a.
Combustion Chamber, berfungsi sebagai
tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan
bakar yang masuk.
b.
Combustion Liners, terdapat didalam
combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
c.
Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat
masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
d.
Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk
memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar
dan udara dapat terbakar.
e.
Transition Fieces, berfungsi untuk
mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan
sudu-sudu turbin gas.
f.
Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan
nyala api pada semua combustion chamber.
g.
Flame Detector, merupakan alat yang
dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.
Tipe combustion chamber :
a. Annular
Tabung pembakaran
jenis annular terdiri dari rumah
(housing) dan laras (liner) yang mana laras ini terdiri dari gelang yang
melingkar memanjang dan mengelilingi rumah bagian dalam (inner casing).
b. Can
Tabung pembakaran jenis
can terdiri dari beberapa buah tabung pembakaran antara 8 sampai 10 buah. Terdiri
dari outer case dan didalamnya terdapat combustion chamber liner yang
berlubang-lubang untuk menyempurnakan proses pembakaran dan untuk pendinginan. Combustion
liner dibuat dari baja tahan korosi dan tahan panas tinggi
c. Can Annular
Can annular dipasang
radial mengelilingi sumbu motor (poros yang menghubungkan kompresor dengan
turbin). Combustion liner dihubungkan dengan pipa (flame tubes) untuk
memudahkan proses menghidupkan motor. Jenis ruang bakar ini menjembatani kesenjangan evolusi antara jenis can dan annular. Sejumlah tabung api yang dipasang di dalam case. Aliran udara ini mirip dengan yang sudah dijelaskan. Pengaturan ini menggabungkan kemudahan perbaikan dan pengujian sistem can dengan kekompakan sistem annular.
4.
Turbin
Turbin
berfungsi untuk mengubah energi thermal dari hasil pembakaran di dalam ruang
bakar menjadi energi kinetik dalam sudu tetap kemudian menjadi energi mekanik
dalam sudu jalan sehingga energi mekanik akan memutar poros turbin.
Turbin section merupakan
tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan
sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total
yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri,
dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan
Komponen-komponen
pada turbin section adalah sebagai berikut :
a.
Rotor : Bagian yang berputar. Rotor terdiri dari bagian poros (shaft) dan
roda (wheel). Roda turbine terpasang
pada piringan yang dapat berputar. Piringan (disk) ini diputar dan dihubungkan
dengan poros transmisi tenaga utama dari motor.
b.
Stator ( turbine nozzle, turbine gudide
vanes): Mengubah energy panas menjadi energy kecepatan pada arus udara dan gas
pada sudu-sudu turbine. Jadi tugas nozzle turbine adalah mempersiapakan masssa
arus udara dan gas untuk memutar rotor turbine
c.
Turbine casing membungkus roda-roda
turbine, rangkaian sudu nozzle dan memberi tempat penyangga secara langsung
maupu tidak langsung pada stator turbine. Untuk menghubungkan rumah ruang
pembakaran dan rangkaian kerucut pembakaran (exhaust cone assembly)
dipergunakan flens-flens (flanges) yang
diikatkan dengan baut
5. Exhaust
Exhaust
adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas
panas sisa yang keluar dari turbin gas. Melangsungkan arus gas panas ke
belakang, mencegah terjadinya turbulence dan memberikan kecepatan tinggi kepada
gas keluar dari bagian pembuangan.
a.
tail cone berfungsi mengumpulkan gas yang
akan dipancarkan, gas yang berasal dari turbine bucket dan kemudian dipancarkan.
Dalam
melakukan ini kecepatan gas berkurang dan tekanan bertambah. Hal ini diakibatkan oleh laluan gas yang berbentuk
divergen antara saluran luar (outer duct) dan kerucut dalam (inner cone) laluan
ini berbentuk annular yang membesar kebelakang
b.
Pipa ekor (tail pipe) berfungsi
mengumpulkan gas buang dan meneruskan langsung ke nozzle pacaran (exhaust
nozzle).
c.
Nozzle pembuangan (exhaust nozzle)
berfungsi mengontrol kecepatan dari motor itu sendiri. Nozzle ini dapat membuka
atau membesar dan mengecil menyesuaikan throutle