Selasa, 23 Mei 2017

PRINSIP KERJA GTE

HUKUM NEWTON

Pada abad ke 17, seorang filusuf dan ahli matematika, Sir Isaac Newton, mengemukakan 3 hukum dasar tentang gerak. Memang pada saat itu dia tidak memikirkan tentang pesawat terbang, tapi semua yang kita tahu tentang gerakan mengacu pada tiga hukum dasarnya.

Hukum Pertama Newton

Hukum pertama Newton berbunyi “Sebuah benda yang diam akan tetap diam, dan sebuah benda yang bergerak akan cenderung tetap bergerak dengan kecepatan dan arah yang sama”. Dengan sederhana, secara alami, tak ada yang mulai atau berhenti bergerak sampai ada gaya dari luar benda tersebut yang menyebabkan benda tersebut bergerak atau berhenti bergerak.
Sebuah pesawat yang parkir di ramp akan tetap diam sampai ada sebuah gaya yang cukup untuk melawan inersia diberikan pada pesawat tersebut. Begitu pesawat tersebut bergerak, maka inersia yang dimiliki menjaga pesawat agar tetap bergerak, tergantung juga dari bermacam-macam gaya yang bekerja pada pesawat tersebut. Gaya-gaya tersebut mungkin menambah gerakan pesawat, atau memperlambat atau mengubah arah pesawat.
Sederhananya berarti bahwa suatu benda pada posisi diam tidak akan bergerak kecuali jika diberi gaya pada benda itu. Jika sedang ber/gerakkan pada kecepatan yang seragam pada garis lurus, gaya harus diberikan untuk menambah atau mengurangi kecepatan.
Ketika suatu pesawat berada dilandasan/tanah dengan engine yang dimatikan, Inersia pesawat terjaga pada posisi diam. Pesawat terbang berubah dari statusnya diam oleh kekuatan daya dorong yang diciptakan oleh propeller, atau semprotan gas buangan.
Ketika sedang terbang pada kecepatan seragam pada garis lurus, Inersia cenderung membuat pesawat terus terbang ber/gerakkan. Beberapa gaya-luar diperlukan untuk merubah pesawat dari arah penerbangannya.
Setiap benda akan tetap dalam keadaan diam (kecepatan = 0) atau bergerak sepanjang garis lurus dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan) jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, kecuali bila ia dipengaruhi gaya untuk mengubah keadaannya.
Rumus Hk. Pertama Newton

Hukum Kedua Newton

Hukum kedua Newton mengatakan, jika sebuah benda diberikan aksi oleh sebuah gaya yang konstan, hasilnya adalah akselerasi kebalikan yang proporsional dengan massa benda tersebut dan searah dengan gaya yang diberikan. Dalam bahasa sederhananya: percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Yang sedang dibahas di sini adalah faktor-faktor yang terlibat dalam mengatasi hukum Newton yang pertama, hukum inersia. Hukum ini meliputi kedua perubahan yaitu arah dan kecepatan, termasuk mulai bergerak dari posisi diam (akselerasi positif) dan berhenti dari posisi bergerak (akselerasi negatif atau deselerasi).
Gaya Menyebabkan Gerak
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan gerak benda. Dua buah gaya atau lebih yang dipadukan (dijumlahkan atau dikurangkan) menghasilkan sebuah gaya yang disebut resultan gaya.
Hukum ini menyatakan bahwa jika suatu benda yang bergerak dengan kecepatan yang seragam dilaksanakan oleh suatu gaya luar. Perubahan dari gerakan akan sebanding dengan sejumlah kekuatan, dan gerakan akan berlangsung ke arah di mana kekuatan bertindak.
Jika suatu pesawat sedang terbang melawan arah angin, pasti diperlambat. Jika datangnya angin berasal dari  sisi manapun dari aircarft heading, pesawat terbang akan bertolak/terdorong sedikit keras/kasar maka pilot melakukan tindakan untuk korektif melawan arah angin.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gayanya, searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Rumus Hk. Kedua Newton

Hukum Ketiga Newton

Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa : ketika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, benda kedua akan memberikan gaya pada benda pertama, dengan sebuah gaya dengan kekuatan yang sama tapi berbeda arah.
Gerakan dari semua kendaraan adalah gambaran yang jelas dari hukum ketiga Newton. Hukum ini besar tiap-tiap kekuatan tindakan adalah sama dengan reaksi kebalikan.
Hukum Ketiga Newton
Ketika kekuatan/gaya angkat pada  suatu sayap pesawat terbang sama kekuatan/gaya gravitasi, pesawat terbang akan memelihara penerbangan pada tingkatan ketinggian tertentu.
 Pada sebuah pesawat jet, mesin menghembuskan tekanan udara panas ke belakang, gaya yang sama dan dengan arah kebalikannya akan menekan kembali mesin dan menyebabkan pesawat bergerak ke depan.
Aksi-Reaksi pada Pesawat
Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya pada benda satu sama dan berlawanan arah dengan gaya benda lainnya.
Rumus Hk. Ketiga Newton

Senin, 22 Mei 2017

BAHAN BAKAR PESAWAT

Jenis Bahan Bakar Pesawat Terbang

Aviation Gasoline

Sejak mesin yang pertama kali digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang menggunakan/berbasiskan mesin otomotif, bahan bakarnya pun menggunakan bahan bakar untuk otomotif. Dewasa ini beberapa pesawat terbang masih menggunakan mesin otomotif/mesin piston, walaupun dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk jenis pesawat inilah PERTAMINA Aviation menyediakan Aviation Gasoline (AVGAS). AVGAS adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal (Internal Combustion Engine), mesin piston atau mesin yang bekerja dengan prinsip resiprokal dengan pengapian/pembakaran. AVGAS merupakan suatu campuran komponen-komponen yang berasal dari minyak mentah dengan hidrokarbon sintetik yang di blending dengan additive tertentu yakni unsur/bahan kimia seperti tetraethyl lead, inhibitors dan dyes dalam jumlah kecil. AVGAS adalah bahan bakar dengan nilai oktan sangat tinggi yang spesifik digunakan untuk mesin pesawat terbang yang memiliki tingkat kompresi tinggi.
Performa AVGAS terutama ditentukan oleh karakteristik anti-knock yang ditunjukkan oleh bilangan oktan untuk nilai di bawah 100 dan juga capaian performa di atas 100. Tingkat/grade AVGAS pada prinsipnya ditentukan oleh nilai oktan yang mengindikasikan tingkat performa/kinerja bahan bakar. Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah AVGAS 100/130. Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston, AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius. AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.
AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline

Aviation Turbine Fuel

Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet atau turbo jet (baik tipe jet propulsion atau propeller). AVTUR diproduksi sendiri di kilang-kilang PERTAMINA.
Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Check list mutu produk berisi persyaratan-persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar. AVTUR/Jet A-1 yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation memenuhi standar Britsh Ministry of Defence, Defence Standard 91-91/latest issue (Turbine Fuel, Aviation Kerosine Type, Jet A-1, NATO Code F-35), DERD 2494 and ASTM D 1655, the Standard of Specification for Aviation Turbine Fuel.
AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F)
Sumber :
http://agungprabowo1990.blogspot.com/2013/06/jenis-bahan-bakar-pesawat-terbang.html

Selasa, 16 Mei 2017

LANDING GEAR

LANDING GEAR

Landing gear atau roda pesawat adalah bagian utama penopang pesawat ketika landing (mendarat), take off (lepas landas), parkir, taxi (bergerak didarat). Landing gear terdiri dari 3 roda, dua roda utama dan roda ketiga yang bisa berada di depan atau di belakang pesawat.
Landing gear dilengkapi dengan shock absorber (peredam goncangan) untuk di darat, tetapi beberapa pesawat dilengkapi dengan ski untuk mendarat di salju, ada juga yang dilengkapi float untuk di air. Sedangkan helicopter dilengkapi dengan skids.
Ski
float
Skid
Untuk mengurangi hambatan ketika di udara, beberapa landing gear ditarik atau disembunyikan ke sayap atau badan pesawat sehingga landing gear rata dengan permukaan pesawat.
Penarikan Landing Gear

Fungsi


  • Menahan beban pesawat ketika di darat
  • Menahan beban impact ketika pesawat touch down (menyentuk landasan)
  • Menyerap energi kinetik yang terjadi sehubungan dengan kecepatan ketika landing
  • Merubah gerakan terbang menjadi meluncur
  • Pengereman ketika di darat

Jenis-jenis Landing Gear


Ada enam jenis landing gear :

  • Landing gear conventional


Landing gear conventional adalah posisi dua roda utama di bagian depan pesawat yang terletak dekat pusat gravitasi(CG) yang menopang sebagian besar berat pesawat dan satu roda yang lebih kecil di bagian belakang pesawat.


  • Tricycle Landing Gear



Sedangkan Tricycle Landing Gear yaitu, dua roda bagian utama berada di belakang bagian bawah badan pesawat yang terletak di belakang pusat gravitasi dan satu roda tambahan berada di dekat nose. Keuntungan yang paling utama dari susunan Tricycle adalah desain ini dapat menghilangkan masalah “Ground Loop” yang terdapat pada taildragger.

  • Bicycle Landing Gear


Bicycle Landing Gear

Desain Landing gear yang relatif jarang adalah Bicycle Gear. Susunan ini memiliki dua roda utama yang terletak sepanjang garis tengah pesawat atau lower fuselage dari pesawat, satu roda terletak di depan dan satu roda lainnya terletak di belakang. Dan kedua roda tersebut terletak dari tengah pusat gravitasi. Untuk mecegah pesawat miring ke samping, sepasang outrigger gear disapang di sepanjang sayap.

  • Single Main Landing Gear


Single Main Landing Gear

Desain ini adalah subkategori khusus dari Bicycle Undercarriage yaitu, Single Main Landing Gear. Susunan ini memiliki satu unit roda terbesar yang terletak di bagian depan pesawat dekat dengan pusat gravitasi dan satu unit roda tambahan yaitu, Tailwheel atau roda belakang yang jauh lebih kecil yang terletak di bagian belakang pesawat, tepatnya dibawah Vertical Stabilizier. Dan dua unit outriggers gear yang terletak di bawah sayap yang berfungsi untuk menambah stabilitas pesawat.

  • Quadricycle Landing Gear

Quadricycle
Quadricycle gear sangat mirip dengan desain Bicycle Gear, kecuali dalam susunan Quadricycle Gear ada empat main landing gear yang secara kasat mata sama dalam ukuran dan dipasang di sepanjang lower fuselage. Dan juga susunan Quadricycle landing gear tidak terdapat outriggers gear di bawah sayap. Quadricycle landing gear biasanya digunakan pada pesawat kargo.

  • Multi-Bogey Landing Gear

Multi-Bogey
Sebuah variasi susunan yang terakhir adalah penggunaan beberapa roda per landing gear strut. Posisi roda ini sama seperti Tricycle Landing Gear, namun dalam penggunaannya roda pada Multi-Bogey Landing Gear lebih banyak dibandingkan dengan Tricycle Landing Gear.
Hal ini sangat umum untuk menempatkan dua roda pada nose strut dalam susunan tricycle gear untuk memberikan keamanan dalam kasus ledakan ban. Ban tambahan ini sangat berguna pada pesawat berbasis kapal induk kedua nosewheels adalah syaratnya. Beberapa roda juga sering digunakan pada unit main landing gear untuk keselamatan tambahan, terutama pada pesawat komersial.

Montor 4 Langkah

Prinsip Kerja Motor 4 Langkah

Pada psiton engine, piston bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik tertinggi yang dicapai oleh piston  disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB disebut langkah piston(stroke). Pada motor 4 langkah mempunyai 4 langkah dalam satu gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah pembuangan.

Langkah hisap

Langkah Hisap

Torak bergerakan turun dari TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bahan bakar dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup buang menutup. 

Langkah Kompresi

Langkah Kompresi

Dalam gerakan ini campuran udara bahan bakar yang di dalam silinder dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Katup hisap dan katup buang akan menutup selama gerakan, tekanan dan suhu campuran udara bensin menjadi naik. Tekanan kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Torak sudah melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran.

Langkah Usaha

Langkah Usaha

Dalam gerakan ini, campuran udara bahan bakar yang dihisap telah dibakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu setengah putaran. 

Langkah Buang

Langkah Buang

Dalam gerak ini, torak terdorong ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini katup buang  terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas, torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Torak motor telah melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga.

PISTON ENGINE

KOMPONEN PISTON ENGINE


Aircraft Piston Engine

Komponen Piston Engine

Crankcase

Sering disebut ruang engkol. Sebagai pembungkus dan pelindung beberapa mekanisme :

  • Crankshaft (poros engkol)
  • Camshaft (poros bumbungan)
  • Transmition gear (roda-roda tranmisi)

Fungsi

  • Penyangga engkol itu sendiri
  • Penyangga silinder dan mekanisme-mekanismenya yang terpasang maupun yang berada di dalam ruang engkol
  • Tempat penyangga motor terhadap rangka pesawat terbang
  • Tempat pemasanan bearing
  • Penahan segala gaya dan momen yang diakibatkan oleh putaran poros engkol dan gerakan piston
  • Tempat pelumas dan pendingin karena adanya saluran-saluran oli di dalam dinding-dindingnya.

Silinder

Silinder adalah tempat untuk melaksanakan pembakaran. Pembakaran menghasilkan daya berbentuk tekanan yang dipakai untuk mendorong piston. Selanjutnya gerakan bolak-balik piston diubah menjadi gerakan putar dengan perantara connecting rod dan crankshaft

Fungsi


  • Tempat pembakaran
  • Pembungkus dan pelindung piston dan connecting rod
  • Penyangga katup-katup (valve) dan mekanismenya
  • Penyangga busi (igniter)

Konstruksi



  • Kuat menahan tekanan dan panas
  • Dibuat seringan-ringannya
  • Mempunyai sifat penghantar panas yang baik
  • Direncanakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam pembuatan dan mudah dalam perawatan serta inspeksinya

Piston

Bagian motor yang berbentuk bulat panjang (silinder) yang bergerak maju mudur atau naik turun di dalam laras silinder.

Fungsi

Menerima dan merubah gaya tekan dari gas pembakaran menjadi gerak lurus dan sebaliknya menjadi gerakan tekan. Sebagaimana pada waktu langkah kerja piston didorong oleh gas pembakaran ke arah mendekati crankshaft, kemudian gerakan piston menuju crankshaft mendorong sisa gas pembakaran keluar pada saat langkah pembuangan.

Connecting rod

Batang piston yang menghubungkan antara piston dengan crankshaft.

Fungsi

Perantara untuk mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar crankshaft.

Crankshaft

Poros engkol adalah tulang punggung utama dari motor piston, pergerakannya berputarDari crankshaft inilah tenaga motor yang sebenarnya dikeluarkan

Fungsi


  • Mengubah gerakan lurus piston menjadi gerakan berputar dengan perantara connecting rod.

  • Pada motor pesawat terbang, crankshaft ini berfungsi sebagai pemutar propeller dan perlengkapan motor

Konstruksi


  • Terbuat dari baja yang sangat kuat, biasanya dari baja krom nikel molibdenum yang ditempa dan dapat terbuat dari satu bagain saja atau lebih

Bearing

Bearing adalah sebuah permukaan yang menyangga atau disangga oleh permukaan yang lain dan saling bergesekan.

Fungsi

  • Untuk mendapatkan gesekan yang sekecil-kecilnya.
  • Bearing dipakai untuk : crankshaft, camshaft, connecting rod

Konstruksi

  • Terbuat dari campuran perak, timah dan perunggu
  • Perak mempunyai sifat tahan tekanan tinggi, penghantar panas yang baik tetapi koefisien geseknya masih tinggi daripada timah
  • Timah mempunyai koefisien gesek yang rendah tetapi tidak terlalu kuat terhadap tekanan yang tinggi
  • Perunggu mempuyai sifat yang hampi sama dengan perak

Jenis Bearing

Plain Bearing
Ball Bearing
Roller Bearing

Valve

Valve
Katup adalah alat yang terdapat pada suatu saluran baik saluran udara, gas ataupun zat cair sebagai pengatur alirannya.

Fungsi

Membuka dan menutup pintu pemasukan dan pembuangan
Pada setiap silinder paling tidak harus ada 2 valve yaitu intake valve dan exhaust valve

Konstruksi

Dibuat dari bahan tahan panas tinggi dan tahan terhadap korosi
Bahan yang dipakai :
  • Nikron
  • Baja nikron
  • Baja silkrom
  • Baja kobalt-kronium


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Who Am I ?


TRI ADI PRASETYA
Welcome to My Blog. 
Saya adalah seseorang yang sedang tersesat di jalan yang bernama kehidupan. 
LinkedIn
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman