Selasa, 04 Oktober 2016

Aircraft Axis

Baca Juga

Sumbu-Sumbu Pada Pesawat

Pesawat terbang mempunyai tiga sumbu utama, yaitu:

  1. Sumbu longitudinal
  2. Sumbu vertikal
  3. Sumbu lateral

1. Sumbu Longitudinal


Sumbu longitudinal (longitudinal axis) adalah garis lurus yang di tarik melalui titik berat dari nose ke tail dari sebuah pesawat terbang. Garis tersebut akan horizontal apabila pesawat tersebut dalam keadaan “posisi rigging” (straight and level flight/terbang lurus mendatar). Tiap pergerakan/putaran dari pesawat terhadap sumbu ini disebut rolling.
Untuk dapat melakukan gerakan rolling, pilot mengerakkan bidang kendali aileron yang berada di wing / sayap.
Pergerakan aileron dikendalikan dengan mengunakan stick control yang berada di dalam cockpit, stick digerakkan ke kiri dan kekanan. Apabila stick digerakkan ke kanan, maka aileron sebelah kanan akan naik keatas dan aileron sebelah kiri wing akan turun kebawah. Hal ini akan menyebabkan pesawat akan rolling kesebelah kanan.

2. Sumbu Vertical


Sumbu vertical (vertical axis) adalah suatu garis lurus yang ditarik melalui titik berat serta vertikal bila pesawat dalam posisi rigging yang membentuk sudut 90ยบ dengan sumbu longitudinal . Tiap pergerakan /putaran terhadap sumbu ini disebut yawing.
Untuk dapat melakukan gerakan yawing pada pesawat, pilot menggerakkan bidang kendali rudder yang berada pada vertical stabilizer.
Pergerakan rudder dikendalikan dengan menggunakan rudder pedal (kanan dan kiri) yang berada didalam cockpit. Apabila pedal kiri diinjak, maka rudder akan bergerak ke kiri dan nose pesawat akan mengarah ke kiri. 

3. Sumbu Lateral


Sumbu lateral (lateral axis) adalah suatu garis lurus yang ditarik melalui titik berat dan tegak lurus terhadap sumbu longitudinal dan sumbu vertikal. Tiap gerakan/putaran terhadap sumbu ini disebut pitching.
Untuk dapat melakukan gerakan pitching, pilot menggerakkan bidang kendali utama atau primary control surface, yaitu dengan mengerakkan elevator yang terletak pada horizontal stabilizer.
Pergerakan elevator dikendalikan dengan mengunakan stick control yang berada di dalam cockpit, stick digerakkan kedepan dan kebelang. 
Apabila stick digerakkan kebelakang, maka elevator up atau keatas dan akan mengakibatkan nose pesawat bergerak keatas. 
Apabila stick digerakkan kedepan, maka elevator down atau turun dan akan mengakibatkan nose pesawat bergerak turun kebawah.
Gerakan pitching dilakukan pada saat pesawat akan melakukan take off (pada saat climbing atau terbang menanjak) dan landing (pada saat descent atau terbang menurun).

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Who Am I ?


TRI ADI PRASETYA
Welcome to My Blog. 
Saya adalah seseorang yang sedang tersesat di jalan yang bernama kehidupan. 
LinkedIn
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman